JAKARTA - Anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) telah terealisasi sebesar Rp433,91 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati realisasi PEN setara 58,3% dari pagu Rp744,77 triliun per 22 Oktober 2021.
“Kerja keras APBN melalui belanja negara juga didukung kinerja penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi,” katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTA secara daring di Jakarta, Senin (25/10/2021).
Baca Juga: Berbagai BLT Cair dari Uang Negara Rp428,2 Triliun, Sudah Terima Belum?
Sri Mulyani merinci, realisasi tersebut meliputi bidang kesehatan Rp116,82 triliun atau 54,3% dari pagu Rp214,96 triliun dengan manfaat penggunaan terhadap rumah sakit darurat Asrama Haji Pondok Gede dan pembagian paket obat untuk masyarakat.
Kemudian biaya perawatan untuk 580,29 ribu pasien, insentif bagi 1,26 juta nakes pusat dan santunan kematian bagi 466 nakes, pengadaan 121,41 juta dosis vaksin serta bantuan iuran JKN bagi 34,71 juta orang.
Baca Juga: Sri Mulyani Akui Anggaran Covid-19 Rawan Penyelewengan
Untuk perlindungan sosial terealisasi Rp125,1 triliun atau 67% dari pagu Rp186,64 triliun meliputi PKH bagi 10 juta KPM, Kartu Sembako bagi 17,3 juta KPM, BST bagi 9,9 juta KPM dan BLT Desa bagi 5,62 juta KPM.
Kemudian Kartu Prakerja bagi 5,91 juta orang, bantuan subsidi kuota internet bagi 60,46 juta penerima, bantuan UKT bagi 261,3 ribu siswa, subsidi listrik bagi 32,6 juta penerima, BSU bagi 6,65 juta pekerja, bantuan beras bagi 28,8 juta KPM, sembako PPKM bagi 3,24 juta KPM.