Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Emas Dunia Kembali Mahal, Ini Pemicunya

Antara , Jurnalis-Sabtu, 06 November 2021 |07:20 WIB
Harga Emas Dunia Kembali Mahal, Ini Pemicunya
Harga Emas Naik (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Harga emas menguat lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) menjadi bertengger kembali di atas level psikologis 1.800 dolar karena nada dovish bank-bank sentral utama tentang suku bunga minggu ini mengangkat permintaan untuk logam safe-haven, juga didukung melemahnya imbal hasil obligasi.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terangkat 23,3 dolar AS,atau 1,3%, menjadi ditutup pada 1.816,80 dolar AS per ounce. Minggu ini, pengumuman bank-bank sentral membantu harga emas berbalik dari kerugian awal menjadi mencatat kenaikan mingguan terbaik sejak akhir Agustus sekitar 1,8%.

Sehari sebelumnya, Kamis (4/11/2021) harga emas berjangka melonjak 29,6 dolar AS atau 1,68% menjadi 1.793,50 dolar AS, setelah anjlok 25,5 dolar AS atau 1,43% menjadi 1.763,90 dolar AS pada Rabu (3/11/2021), dan merosot 6,4 dolar AS atau 0,36% menjadi 1.789,40 dolar AS pada Selasa (2/11/2021).

Baca Juga: Harga Emas Berjangka Rebound USD29,6

Reaksi terbatas terhadap data menunjukkan "terlepas dari laporan pasar tenaga kerja yang kuat, itu tidak akan mengubah apa yang ditunjukkan oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell minggu ini," kata Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya.

Federal Reserve pada Rabu (3/11/2021) berpegang teguh pada pandangannya bahwa inflasi akan terbukti "sementara" dan kemungkinan tidak akan memerlukan kenaikan suku bunga yang cepat. Setelah itu, bank sentral Inggris (BoE) mengejutkan pasar dengan mempertahankan suku bunga tak berubah.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Lagi, Kini Dipatok Rp927.000/Gram

Suku bunga mendekati nol untuk memacu pertumbuhan ekonomi selama pandemi COVID-19 telah mendorong harga emas ke level tertinggi baru selama dua tahun terakhir, karena kebijakan moneter yang longgar memangkas peluang kerugian memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.

"Emas yang bullish tampaknya menarik kekuatan dari sikap Fed yang tidak tergesa-gesa dalam menaikkan suku bunga," kata Analis FXTM Lukman Otunuga, menambahkan bahwa imbal hasil obligasi pemerintah yang lemah juga menopang kenaikan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement