JAKARTA - Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menopang program Tol Laut, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memperkenalkan kapal perintis yakni Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 76 yang resmi melayani pelayaran Gorontalo – Ternate pergi pulang (PP).
Kapal Perintis KM Sabuk Nusantara 76 dengan Pelabuhan Pangkalan Gorontalo, merupakan kapal 2000 GT milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang dalam pengoperasiannya diamanahkan kepada Kantor KSOP Kelas III Gorontalo.
Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Medy Purwanto menjelaskan, dengan beroperasinya Kapal Perintis KM. Sabuk Nusantara 76 ini diharapakn dapat mendukung keberlangsungan konektivitas dan mobilitas orang dan barang wilayah – wilayah di Gorontalo, dengan rute pelayaran R-41 : Gorontalo – Luwuk - Banggai - Bacan – Ternate - Bacan - Banggai - Luwuk - Gorontalo.
Baca Juga:Â 7 Tahun Tol Laut Layani 32 Trayek, Harga Barang Turun hingga 50%
“Kami mengapreasiasi gerak cepat Bapak Gubernur yang kemarin telah mensosialisasikan pengoperasian perdana kapal sabuk nusantara 76 di radio RRI gorontalo. Kolaborasi dan kontribusi pemerintah daerah dalam menjaga, merawat dan mengoptimalkan kapal sangat kami harapkan,” ungkapnya seperti dilansir Antara, Jakarta, Minggu (7/11/2021).
Di samping sosialisasi terhadap jadwal pengoperasian kapal kepada masyarakat, Medy berpesan kepada KSOP dan Operator Kapal untuk memperhatikan aspek safety, security, services dan clean ocean.
“Kami melihat antusias masyarakat dalam menggunakan kapal ini. Semoga utilitas kapal ini terjaga dan terus meningkat sehingga manfaat pelayanan kapal dapat tercapai,” ujarnya.
Baca Juga:Â Indonesia Timur Tak Lagi Bergantung Pasokan Beras dari Pulau Jawa
Kapal perintis KM Sabuk Nusantara merupakan salah satu program Tol Laut Bapak Presiden Joko Widodo. Pengoperasian hari ini merupakan rangkaian bukti-bukti kongkrit dari Program Tol Laut Pak Jokowi.
“Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, juga akan terus menggulirkan program Tol Laut untuk meningkatkan konektivitas dan menekan disparitas harga dan kelancaran distribusi logistik, khususnya di wilayah 3TP Indonesia,” katanya