"Kembali lagi, itu semua komersial. Saya ingat harus ada sosialnya. Fisiknya apa, ya sudah bikin yayasan dan bangun masjid. Alhamdulillah sudah dua masjid yang sudah kita bangun, masih rencana bangun yang ketiga," ujar Djohari.
Tidak hanya ingin mendapatkan pahala sendiri, Djohari pun mengajak umat Muslim lainnya untuk ikut turun tangan dalam membangun yayasan. Menurutnya, yayasan tersebut disediakan sebagai wadah para umat Islam yang ingin berlomba-lomba masuk surga.
Di sisi lain, anggota keluarga pun berperan penting dalam kesuksesannya. Jo mengaku sempat mengorbankan waktunya untuk keluarga lantaran harus selalu hadir di kantor sebagai seorang direktur. Baginya, kondisi ekonomi serta kesejahteraan para karyawan pun juga harus dipikirkan.
"Bagi saya, ketika saya menjadi direktur, keluarga saya itu semua karyawan saya. Enggak cuma yang ada di rumah, ekonomi mereka saya pikirkan, kehidupan mereka, kesejahterannya juga. Kemudian saya menjadi ketua asosiasi juga, jadi semua orang di bidang logistik itu menjadi kepentingan saya," ujarnya.
Setelah menjadi komisaris, Djohari kembali fokus mendidik sang anak agar bisa menjadi penerus perjuangannya kelak. Dia berharap sang anak bisa menjadi lebih sukses darinya. Kini, anak-anaknya pun sudah menjadi lulusan Strata 2 dan mulai membuka bisnis sendiri.
(Taufik Fajar)