Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Alasan Buruh Ngotot Minta UMP 2022 Naik 10%

Rina Anggraeni , Jurnalis-Rabu, 10 November 2021 |14:14 WIB
Alasan Buruh Ngotot Minta UMP 2022 Naik 10%
Buruh Ajukan UMP 2022 Sebesar 10%. (Foto; Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Buruh mengajukan kenaikan upah minimum 2022 sebesar 7-10%. Besaran ini berdasarkan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

"Berdasarkan hasil survei yang dilakukan KSPI di 10 provinsi, di mana di tiap provinsi dilakukan survei di 5 pasar tradisional dengan menggunakan parameter 60 item Kebutuhan Hidup Layak (KHL) sesuai UU No 13 Tahun 2003, didapatlah rata-rata kenaikan UMK/UMP adalah 7%-10%," kata Presiden KSPI Said Iqbal, di Jakarta, Rabu (10/11/2021).

Baca Juga: Kemnaker Mulai Bahas UMP 2022, Bakal Naik?

Alasan KSPI menggunakan UU No 13 Tahun 2003, karena saat ini buruh sedang menggugat UU Cipta Kerja di Mahkamah Konstitusi. Karena judicial review UU Cipta Kerja belum incrah, maka Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang lama masih berlaku.

"Bahkan jika menggunakan PP No 78 Tahun 2015, maka kenaikan upah minimum adalah berkisar 6 persen. Hampir sama angka kenaikannya dengan mengacu pada KHL," lanjutnya.

Baca Juga: UMP 2022 Naik? Pengusaha Minta Buruh Ikuti Aturan

KSPI berpendapat, post covid 19 maka daya beli atau purchasing power masyarakat dan buruh harus dikembalikan seperti awal, dengan dinaikkan upah minimumnya minimal 7%. Hal ini dilakukan agar konsumsi naik, sehingga otomatis pertumbuhan ekonomi ikut naik.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement