Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indeks Dolar Kokoh di Level Tertinggi dalam 16 Bulan

Antara , Jurnalis-Selasa, 16 November 2021 |06:48 WIB
Indeks Dolar Kokoh di Level Tertinggi dalam 16 Bulan
Dolar AS menguat (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Indeks dolar AS menguat mencapai level tertinggi 16-bulan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Penguatan dolar didorong oleh pertumbuhan global dan kekhawatiran inflasi, serta ekspektasi kebijakan moneter ketika investor menunggu data minggu ini tentang kekuatan konsumen AS.

Dolar melonjak pada Rabu lalu (3/11/2021) setelah data menunjukkan harga-harga konsumen AS naik bulan lalu pada laju tahunan tercepat sejak 1990, menimbulkan keraguan pada pandangan Federal Reserve (Fed) bahwa tekanan harga akan bersifat sementara dan memicu spekulasi bahwa suku bunga akan dinaikkan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Baca Juga: Indeks Dolar AS Melemah Tertekan Data Inflasi

"Saya merasa seperti saya berdagang kembali di tahun 90-an ketika semua orang lebih memperhatikan apa yang akan dilakukan The Fed," kata Analis Senior FXStreet.com, Joseph Trevisani.

"Sudah lama sejak kami mengalami perubahan nyata dalam tingkat suku bunga komparatif dan tampaknya ke sanalah tujuan kami."

Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama saingannya, mencapai 95,462 pada Senin (15/11/2021), tertinggi sejak Juli 2020, dan terakhir naik 0,274% pada 95,394.

Baca Juga: Inflasi Tinggi, Indeks Dolar AS Meroket

Permintaan untuk greenback telah melunak pada Jumat (12/11/2021), ketika sebuah laporan menunjukkan sentimen konsumen turun ke level terendah dalam satu dekade, sebagian karena lonjakan inflasi. Tapi permintaan menguat lagi pada Senin (15/11/2021) setelah pembuat kebijakan di Eropa dan Inggris menyuarakan kekhawatiran pertumbuhan dan harga.

Investor akan melihat data penjualan ritel AS pada Selasa (16/11/2021) waktu setempat untuk petunjuk ke mana arah dolar selanjutnya. Data tersebut diperkirakan menunjukkan penjualan ritel naik 1,1% bulan lalu, menurut jajak pendapat Reuters.

"Mengikuti data sentimen konsumen, perhatian akan tertuju pada penjualan ritel AS besok untuk melihat apakah penurunan sentimen konsumen tercermin dalam penjualan ritel," kata Analis Pasar Keuangan Senior City Index, Fiona Cincotta.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement