KOTA MALANG - Pengelola hotel menanggapi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level tiga di masa Natal dan tahun baru (nataru). Para pelaku perhotelan mengaku tak bisa berbuat banyak dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat.
"Pasti agak berkurang, karena peningkatan level (ke level tiga PPKM), tapi intinya pemerintah intinya menyiapkan yang terbaik," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi, saat ditemui MNC Portal, pada Kamis (18/11/2021).
Baca Juga:Â Hotel Kian Sepi Efek PPKM, Ancaman PHK di Depan Mata
Sejauh ini dikatakan Sujud, belum ada wisatawan yang membatalkan pemesanan reservasi hotel di saat libur nataru mendatang. Mengingat kebanyakan dari masyarakat juga sejauh ini masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat.
"Belum, informasinya belum menyebar, reservasi untuk tahun baru nggak seperti tahun lalu. Intinya masyarakat berhati-hati dan menunggu. Kita selalu menunggu tenang, tidak underestimate (meremehkan aturan pemerintah), kita tahan dulu, menunggu sampai ada kejelasan aturan. Ini yang terbaik, asal kita tidak ada penyekatan, kita menerima ini," terang dia.
Baca Juga:Â Presiden Jokowi Resmikan Hotel Bintang 5 di Labuan Bajo
Namun memastikan momen libur natal dan tahun baru yang ditiadakan, apalagi dengan penerapan PPKM level tiga membuat pengelola hotel di Kota Batu,mengalami kerugian.
"Merugikan pasti, (okupansi hotel) mulai bagus lagi, ukuran pandemi mulai bagus, standar kita, okupansi mulai meningkat - meningkat. Ketika PPKM dilepas dari level tiga ke level dua, bahkan peningkatan wisatawan yang menginap mau pun ke taman rekreasi juga tinggi," ungkap dia.
Hal serupa diungkapkan Ketua PHRI Kota Malang Agoes Basoeki yang mengkhawatirkan adanya penurunan drastis yang membuat sektor perhotelan kembali merugi. Ia berharap agar penerapan PPKM level tiga di masa nataru, tidak seketat tahun 2020 lalu, sehingga okupansi dan perekonomian tidak anjlok.
"Harapannya semoga tidak jatuh, pokok tidak kerumunan, karena tingkat kesadaran masyarakat sekarang sudah mulai bagus, kerumunan yang justru jadi perhatian, mungkin selama kita prokes aman, karena kita level tiga buatan, bukan level tiga asli, karena sebetulnya vaksin sudah cukup, kesehatan sudah imunitas punya. Saya kira mudah-mudahan tidak seketat level tiga yang betul-betul level tiga," jelas Agoes Basoeki.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News