NEW YORK - Dolar AS mencapai level tertinggi dalam 16 bulan terakhir terhadap euro. Dolar AS menguat setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell dinominasikan kembali untuk masa jabatan empat tahun ke depan oleh Presiden Joe Biden.
Sedangkan Lael Brainard, Anggota Dewan Federal Reserve yang menjadi kandidat teratas sebagai Ketua The Fed, akan menjadi Wakil Ketua The Fed.
"Dengan Powell dicalonkan kembali untuk masa jabatan kedua, itu menunjukkan prospek kebijakan moneter yang kurang dovish daripada di bawah kepemimpinan Brainard," kata Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions, Joe Manimbo, dikutip dari Antara, Selasa (23/11/2021).
Baca Juga:Â Joe Biden Kembali Tunjuk Jerome Powell sebagai Bos The Fed
"Sepertinya ada ruang lingkup yang lebih besar untuk kenaikan suku bunga AS di bawah Powell dengan Powell tetap sebagai Ketua Fed, dan itu secara luas positif untuk dolar," tambah Manimbo.
Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang saingannya naik 0,42% menjadi 96,53 atau tertinggi sejak Juli 2020. Euro merosot 0,58% menjadi USD1,1233 atau terlemah sejak Juli 2020.
Baca Juga:Â Dolar AS Terus Naik, Minggu Ini Menguat hingga 1%
Mata uang tunggal terseret lebih rendah karena kekhawatiran meningkatnya pembatasan baru Covid-19 di Eropa, dengan Austria memasuki penguncian penuh lainnya dan Jerman mempertimbangkan untuk mengikutinya.
"Ini semacam pukulan satu-dua untuk euro. Salah satunya adalah peningkatan kasus di seluruh blok, dan apa yang dilakukan adalah memperkuat pandangan yang jelas dovish untuk kebijakan (Bank Sentral Eropa) dan itu sangat kontras dengan The Fed, di mana tekanan meningkat bagi bank sentral AS untuk mengadopsi langkah normalisasi yang lebih cepat," kata Manimbo.