3. Ingin Buka Lapangan Pekerjaan Lebih Banyak
Dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) yang digelar secara virtual di Jakarta, Jokowi mempersilakan negara lain yang menginginkan bahan mentah seperti nikel. Namun, Jokowi meminta mereka untuk datang dengan pabrik, industri, dan teknologinya ke Tanah Air.
Hal ini terus ditegaskannya karena keinginan kuat Jokowi untuk membuka lapangan pekerjaan lebih banyak di Indonesia. "Goal-nya ada di situ," tukasnya.
4. Respons Wamendag
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, Indonesia berhak membatasi Perdagangan demi kepentingan masyarakat dan keberlanjutan (sustainability).
"Indonesia berhak mengatur perdagangan sumber daya-sumber daya strategisnya. Apalagi itu ada kaitannya dengan kepentingan masyarakat yang lebih luas dan kepentingan ekonomi yang berkelanjutan juga," kata Jerry.
Wamendag menjelaskan, nikel adalah salah satu bahan untuk membuat baterai berbagai peralatan, termasuk mobil listrik yang tengah menjadi tren dunia.
"Indonesia sendiri adalah penghasil nikel utama di dunia. Tidak heran jika nikel Indonesia banyak dilirik oleh pasar negara-negara lain," ucapnya.
5. Indonesia Tak Perlu Takut
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mendukung penuh kebijakan Presiden Joko Widodo yang melarang ekspor bahan mentah bijih nikel. Meskipun dihantui aduan ke WTO.
LaNyalla mengatakan, Indonesia tidak perlu takut dengan ancaman negara-negara Eropa yang akan membawa masalah ini ke organisasi perdagangan dunia atau WTO.
“Justru ini saat yang tepat untuk memperlihatkan kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara. Buktikan jika kita negara yang kuat,” tutur LaNyalla saat melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Tenggara.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)