Muncul Varian Omicron, Erick Thohir Minta BUMN Lakukan Hal Ini
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan pihaknya ingin perusahaan pelat merah terus menata bisnis model, pasar, hingga rantai pasok (supply chain) di tengah ketidakpastian kesehatan akibat pandemi Covid-19.
Menurut dia, pemerintah belum memiliki solusi atas munculnya varian Covid-19 jenis Omicron (B.1.1.529). Erick memprediksi, ketidakpastian ekonomi akan kembali terjadi, bila Covid-19 jenis Omicron menyebar secara masif.
Baca Juga: Cita-Cita Erick Thohir Bikin Sentra Kuliner Indonesia di Luar Negeri
"Ketahanan daripada kesehatan kita terus kita tekan, kita bisa lihat, hari ini Covid sudah menurun, tapi ada lagi jenis baru yang kita tidak tahu nanti seperti apa solusinya. Konteksnya apa saya membawa hal ini? Tentu kita sebagai perusahaan, terjadi ketidakpastian, ketidakpastian bisnis model, ketidakpastian supply chain, ketidakpastian market," ujar Erick, Senin (29/11/2021).
Dia juga memastikan pandemi akan kembali memberikan pukulan berarti terhadap kinerja BUMN, bila bisnis modelnya tidak tertata cara baik.
Baca Juga: 3 Fakta Curhat Penjaga Toilet SPBU Pertamina, Berbayar Untung Jadi Gratis Gigit Jari
"Saya rasa perlu forum Humas (Hubungan Masyarakat BUMN) ini mengantisipasi karena nantinya terjadi banyak pemberitaan negatif atau juga kinerja yang bisa terdampak sehingga persepsinya negatif," ungkapnya.
Pemerintah Indonesia sendiri tengah mewaspadai keberadaan virus Covid-19 Omicron. Varian baru itu terdeteksi tidak hanya di satu negara.
Kementerian Kesehatan memastikan pemerintah bakal memperketat pintu masuk ke Indonesia. Khususnya, negara yang terdeteksi terdapat penyebaran varian Omicron. Pemerintah juga bakal memantau kepulangan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Varian Omicron ini dilaporkan lebih menular karena lebih mudah menginfeksi sel manusia. Varian B.1.1.529 atau Covid-19 varian Omicron ini memiliki mutasi yang jauh lebih banyak dibandingkan varian Delta dan varian Beta. Covid-19 varian Omicron ini ditemukan pertama kali pada 11 November lalu, di Botswana.
(Taufik Fajar)
