4. Banyak Anak Cucu BUMN yang Sedot Keuntungan Holding
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, terlalu banyak anak dan cucu usaha BUMN yang tak efisien. Bahkan, keberadaan anak cucu BUMN hanya memberatkan keuangan induk perusahaan saja.
Erick merasa geram karena anak dan cucu BUMN hanya menyedot keuntungan holdingnya saja. Sementara, secara bisnis anak-anak perusahaan negara tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Karena alasan efisiensi, Kementerian BUMN selaku pemegang saham akan terus melakukan pemangkasan atau pembubaran anak dan cucu BUMN. Saat ini sudah ada 74 perusahaan yang dibubarkan.
"Ini terlalu banyak yang segala Company, yang tidak efisien dan efektif, jadi buat apa kita punya, kan kadang-kadang begini, holdingnya sehat, tapi dibuatlah anak cucu yang menyedot daripada keuntungan holdingnya. Nah, ini yang harus kita bongkar, kita setop dan kita kurangi," ujar Erick.
(Feby Novalius)