CHICAGO - Harga emas melemah pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat. Harga emas tertekan penguatan dolar AS usai keputusan Federal Reserve.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange turun USD7,8 atau 0,44% menjadi USD1.764,50 per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (14/12), emas berjangka jatuh USD16 atau 0,89% menjadi USD1.772,30.
Baca Juga:Â Harga Emas Antam Turun Goceng Jadi Rp924.000/Gram
Federal Reserve menyatakan memangkas program pembelian asetnya sebesar USD30 miliar per bulan untuk mengakhiri pembelian obligasi pada Maret 2022. Selain itu, akan menaikkan suku bunga tiga kali pada 2022.
Sementara itu, emas mengabaikan data yang menunjukkan penjualan ritel AS meningkat kurang dari yang diharapkan pada bulan November setelah melonjak pada bulan Oktober karena orang Amerika memulai belanja liburan lebih awal untuk menghindari kekurangan dan membayar lebih untuk barang-barang.
Baca Juga: Emas Berjangka Turun 0,89%, Investor Fokus Pertemuan The Fe
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS pada bulan November naik 0,3% atau di bawah perkiraan 0,8%.
"Lima menit setelah laporan ritel AS, emas kembali ke tempatnya semula. Pada hari lain, laporan itu akan lebih signifikan. Akan tetapi, saat (putusan) pertemuan Fed makin dekat, emas terdorong ke samping dengan sangat cepat," kata Analis Kitco Metals, Jim Wyckoff, dikutip dari Antara, Kamis (16/12/2021).