NEW YORK - Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di akhir perdagangan Kamis waktu setempat. Dolar AS melemah karena pasar menyikapi pernyataan kebijakan bank-bank sentral untuk petunjuk tentang perbedaan suku bunga dan dukungan yang akan datang untuk ekonomi mereka.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun 0,48% pada 96,0498 dalam perdagangan sore di New York, setelah jatuh sebanyak 0,50% di pagi hari.
Kerugian datang terhadap mata uang yang terkait dengan lebih banyak pengambilan risiko, serta terhadap mata uang safe-haven yen Jepang dan franc Swiss.
Baca Juga: Dolar AS Perkasa terhadap 6 Mata Uang Utama
Dalam 24 jam, indeks dolar jatuh 1,1%, dimulai dari lonjakan ketika Federal Reserve AS memposting pernyataan kebijakan baru pada Rabu (15/12/2021), turun ke level terendah tak lama setelah Bank Sentral Eropa (ECB) dan bank sentral Inggris (BoE) membuat pengumuman pada Kamis (16/12).
"Hari yang luar biasa," kata Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex, Marc Chandler, dikutip dari Antara, Jumat (17/12/2021).
Pound Inggris melonjak sebanyak 0,8% terhadap dolar AS, setelah bank sentral Inggris menjadi bank sentral besar pertama yang menaikkan suku bunga sejak awal pandemi.
Baca Juga: Dolar AS Menguat, Kekhawatiran terhadap Virus Omicron Mereda
Euro naik lebih dari 0,5% setelah bank sentral Eropa mengatakan akan sedikit mengendalikan stimulus.
Langkah ECB kontras dengan nada lebih hawkish dari The Fed, yang mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi era pandemi pada Maret, membuka jalan bagi tiga kenaikan suku bunga yang diperkirakan pada 2022.