JAKARTA - Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Harga emas bangkit dari penurunan dua hari berturut-turut, didorong oleh pelemahan dolar dan berlanjutnya kekhawatiran bahwa varian virus corona Omicron dapat merusak pemulihan ekonomi global.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD13,5 atau 0,75% menjadi ditutup pada USD1.802,20 per ounce. Di pasar spot, emas naik 0,7% menjadi diperdagangkan di USD1.801,24 per ounce pada pukul 18.39 GMT.
Baca Juga: Kilau Emas Meredup, Hari Ini Turun USD5,2/Ounce
Meskipun para analis mengecilkan dampak potensial Omicron, lebih banyak negara mengumumkan pembatasan untuk mengurangi penyebaran varian tersebut sehingga agak mengurangi selera investor terhadap aset-aset berisiko.
Ada beberapa minat beli dari sedikit kemunduran dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS dan dolar, kata Jim Wyckoff, seorang analis senior di Kitco Metals, yang mengaitkan kenaikan tersebut dengan “corrective bounce".
Baca Juga: Emas Antam Hari Ini Turun, Cek Harganya di Sini
Sementara ketakutan Omicron mungkin telah berjalan dengan sendirinya di pasar, itu masih positif untuk emas karena akan memungkinkan para pedagang untuk fokus pada hal-hal lain seperti kenaikan inflasi dan kebijakan moneter yang lebih jelas dari Federal Reserve, kata Wyckoff.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya beringsut lebih rendah, meningkatkan daya tarik emas bagi pembeli yang memegang mata uang lain, dan imbal hasil obligasi pemerintah AS juga berkurang.