JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir meninjau persiapan PT PLN (Persero) untuk memastikan keandalan pasokan listrik selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada Oktober 2022.
"Tinggal dari sekarang mulai bikin latihan-latihan kecil. Selama 9 bulan ini saya percaya mesti latihan," katanya, Senin (27/12/2021)
Erick mengingatkan para petugas nanti untuk tidak kecolongan pada saat hari penyelenggaraan KTT G20. Terutama di titik-titik penting, seperti hotel tempat kepala negara berkumpul maupun saat konferensi berlangsung.
Baca Juga: 1,7 Miliar Masyarakat Dunia Belum Punya Akses ke Sektor Keuangan
"Itu yang paling penting. Dengan alasan apa pun tidak boleh mati lampu," imbuh Erick.
Di sisi lain, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memaparkan, kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi kunci dan bukti komitmen PLN dalam mendukung pemerintah dalam mewujudkan transisi energi berkelanjutan.
"Untuk itu atas arahan Pak Menteri, PLN harus melakukan persiapan yang matang. Dari pasokan energi primer, pembangkit, transmisi, sampai ke venue-nya," tuturnya.
Baca Juga: Menko Airlangga Dorong Inovasi Insinyur dalam Mendukung Presidensi G20 Indonesia
Untuk memastikan keandalan pasokan listrik selama KTT G20, PLN akan menerjunkan 550 petugas siaga untuk mengamankan pembangkit sampai dengan lokasi venue acara setiap hari.
Mayoritas dari personel ini bertugas mengamankan jalur distribusi sebanyak 436 orang. Sementara 28 petugas di antaranya akan siaga di pembangkit Bali dan Jawa, 52 personel akan mengamankan transmisi, 18 petugas piket patroli jaringan, dan 16 orang piket pengatur beban.
"Untuk memastikan keandalan pasokan listrik 24 jam selama kegiatan KTT G20 berlangsung, PLN pun membagi para petugas ini menjadi tiga shift," ujarnya.