Harga Emas Anjlok Hampir 2%
CHICAGO - Harga emas turun di bawah level psikologis USD1.800 pada akhir perdagangan Kamis. Harga emas turun setelah risalah Federal Reserve mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih cepat dan imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange anjlok USD35,9 atau 1,97% menjadi USD1.789,20 per ounce. Di pasar spot, emas juga merosot 1,2% menjadi USD1.788,25 per ounce.
Baca Juga: Emas Antam Naik Lagi Jadi Rp941.000 per Gram
Risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dirilis setelah penutupan pasar Rabu, menunjukkan bahwa pejabat Fed telah membahas penyusutan kepemilikan aset bank sentral secara keseluruhan serta menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan untuk menekan inflasi.
Prospek kenaikan suku bunga memberikan tekanan pada emas karena mengurangi selera investor terhadap logam safe haven yang tidak dikenakan bunga.
Baca Juga: Harga Emas Meroket hingga Dibanderol USD1.825/Ounce
Analis Pasar OANDA, Ed Moya, menilai titik fokus utama adalah jumlah kenaikan suku bunga dan seberapa agresif Fed akan melakukannya. Hal ini akan menempatkan emas dalam posisi rentan.
"Jika pergerakan imbal hasil obligasi pemerintah jauh lebih tinggi dalam jangka pendek, itu akan sangat mengganggu perdagangan emas," ujar Moya, dikutip dari Antara, Jumat (7/1/2022).
