JAKARTA - Penyelamatan PT Krakatau Steel Tbk dari ancaman kebangkrutan didasarkan pada sejumlah strategi utama. Krakatau Steel tidak jadi bangkrut padahal BUMN itu diproyeksi bangkrut pada Desember 2021 lalu.
Menteri BUMN Erick Thohir mencatat beberapa langkah penyelamatan KRAS. Pertama, restrukturisasi utang emiten dengan kode saham KRAS sebesar Rp31 triliun. Saat ini perusahaan tengah memasuki tahap ketiga restrukturisasi setelah melewati dua fase sebelumnya.
Baca Juga: Tak Jadi Bangkrut, Erick Thohir Selamatkan Krakatau Steel hingga Cetak Laba Rp1,6 Triliun
Dengan restrukturisasi, kata Erick, keuangan KRAS mulai membaik. Pasalnya, bunga utang hingga cicilan perusahaan menjadi murah.
"Ketika kita restrukturisasi utang yang ada di Krakatau Steel sebesar Rp 31 triliun, kan itu ada tiga langkah yang harus dilakukan. Dengan restrukturisasi keuangan Krakatau sudah pasti banyak bunga lebih murah dan cicilan lebih murah. Berarti apa? Langsung lebih sehat," ujar Erick, dikutip Jumat (7/1/2022).
Baca Juga: Krakatau Steel Bayar Utang Rp2,7 Triliun ke 3 Bank
Lalu, mendorong initial public offering (IPO) anak usaha KRAS di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencana pencatatan saham tersebut akan dilakukan oleh anak usaha di sektor kawasan industri.
Erick menyebut, proses tersebut untuk memastikan struktur keuangan perusahaan membaik sebelum anak usahanya melakukan IPO. Awalnya langkah go publik dilakukan di akhir 2021, hanya saja hingga kini aksi korporasi itu belum berjalan.