Sambung dia mengatakan, "jadi di Rp178,3 triliun ini kita akan lihat kesiapan K/L-nya, kemampuan untuk eksekusinya, dan dampak ekonominya yang paling optimal sehingga kita berikan prioritas untuk bisa gunakan Rp178,3 triliun."
Kendati demikian, Sri menyadari bahwa masyarakat masih dalam situasi pandemi COVID-19 dan Indonesia masih dalam rangka pemulihan ekonomi. Kedua hal itu akan tetap menjadi perhatian utama.
"Untuk PC-PEN 2022 yang di masing-masing, terutama yang eksekusinya masih belum optimal, kita akan minta kepada K/L untuk mendesain secara awal yang mereka betul-betul bisa dijalankan. Fokusnya tetap sama, pulih tapi terutama masyarakat paling rentan harus diberi pemihakan," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)