Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Arahan Ditjen Minerba, PLN Dapat Pasokan 500.000 Ton Batu Bara

Antara , Jurnalis-Jum'at, 21 Januari 2022 |18:41 WIB
Arahan Ditjen Minerba, PLN Dapat Pasokan 500.000 Ton Batu Bara
Batu Bara (Foto: Dokumen PLN)
A
A
A

JAKARTA - PT PLN (Persero) mendapatkan pasokan 500 ribu Metrik Ton (MT) batu bara ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) miliknya.

Kebijakan ini dilakukan PT Antang Gunung Meratus (AGM) atas surat Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) pada 6 Januari lalu.

"Sesuai surat dari Dirjen Minerba Kementerian ESDM pada 6 Januari 2022, AGM mendapat penugasan untuk mengirimkan batubara 500 ribu MT ke PLN. Bagi kami kepentingan negara adalah prioritas tertinggi," kata Direktur Utama AGM Widada melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (21/1/2022).

Sebagai pemegang kontrak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), AGM menyatakan berkomitmen terhadap pemenuhan batu bara di dalam negeri. Pada tahun 2021, AGM telah memenuhi kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) hingga 39 persen dari total produksi batu bara. Jumlah tersebut jauh di atas batas minimal DMO sebanyak 25 persen dari produksi.

 

Baca Juga: Larangan Dicabut, Kini 75 Kapal Batu Bara Diizinkan Ekspor

 

Widada menambahkan untuk pengiriman batu bara sebanyak 500 ribu MT ke PLN, AGM akan menggunakan jasa jalur hauling menuju pelabuhan dari PT Tapin Coal Terminal (TCT). Hal ini sejalan dengan penawaran dari TCT, yang disampaikan kepada Dirjen Minerba, di mana TCT memberikan harga khusus bagi pengiriman batu bara ke PLN melalui pelabuhan mereka.

"Dalam situasi pemulihan ekonomi akibat pandemi saat ini, ketahanan energi akan menjadi salah satu faktor penentu. Karena itu AGM juga memprioritaskan penggunaan batu bara bagi sektor-sektor strategis di dalam negeri seperti PLN dan perusahaan semen," tambahnya.

Berdasarkan surat penawaran dari TCT Nomor 003 tanggal 7 Januari 2022 dan mempertimbangkan surat Dirjen Minerba tangga 11 Januari 2022, AGM akan mengirimkan batu bara melalui pelabuhan TCT di harga Rp16.000 per MT. Tidak ada biaya lain di luar keputusan tersebut.

 

Untuk itu AGM telah melakukan komunikasi dan kesepakatan dengan TCT pada Kamis (20/1). Sesuai kesepakatan itu pengiriman batu bara sebanyak 500 ribu MT akan melalui jalur logistik TCT. Jalur hauling batu bara tersebut di luar jalur yang saat ini masih dilakukan police line dan di portal oleh TCT di underpass Tatakan KM 101 Kabupaten Tapin.

Widada menegaskan fokus perusahaan adalah segera menjalankan perintah KESDM dan membantu para pekerja serta pengusaha yang menjadi mitra AGM untuk dapat bekerja kembali. Namun demikian, untuk pengiriman 500 ribu MT melalui jalur TCT baru melibatkan sopir truk dan pengusaha hauling.

"Oleh karena itu penting untuk segera dicarikan solusi dari semua pihak agar pekerja dan pengusaha tongkang dapat segera bekerja kembali," tegas Widada.

Sementara itu, PT Tapin Coal Terminal (TCT) menyambut baik keputusan PT Antang Gunung Meratus (AGM) untuk mengirimkan kembali 500.000 metrik ton batubara untuk PLN melalui terminal PT TCT di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan dengan harga khusus.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pengiriman batubara PT AGM kepada PLN untuk memenuhi penugasan kebutuhan batubara untuk kepentingan dalam negeri (DMO) bulan Januari dilakukan di Jakarta oleh Direktur PT AGM Deden Ramdhan dan Direktur PT TCT Markus A Wibisono Kamis, 20 Januari 2022.

“Kami menyambut baik keputusan PT AGM. Kami tidak takut merugi karena ini semua demi kepentingan negara,” kata Markus.

PT TCT memberikan harga khusus sebesar Rp 16,000 per metrik ton untuk pengiriman batu bara PT AGM kepada PLN. Harga kontrak yang berlaku saat ini sebesar Rp60.000 per metrik ton.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement