Karena kasus ini, Lapindo Brantas Inc pernah menjadi perusahaan yang tidak berharga. Melalui Kalila Energy Ltd dan Pan Asia Enterprise Ltd, perusahaan ini akan dijual kepada Lyte Ltd dengan harga USD2 atau Rp18.400 (berdasarkan kurs yang berlaku kala itu). Namun, transaksi itu akhirnya dibatalkan oleh pihak otoritas.
Sebelumnya, Lapindo Brantas Inc pernah dimiliki oleh Grup Bakrie. Namun, setelah hanya menyisakan lumpur, Bakrie menjualnya pada 2008. Pemegang saham PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) menyetujui konversi utang kedua anak usahanya, Kalila Energy Limited (KEL) dan Pan Asia Interprise Limited (PAN) selaku pemilik Lapindo kepada Minarak Labuan Co.
(Feby Novalius)