MALANG – Jelang imlek, pengrajin lampion di Kota Malang mulai kebanjiran pesanan. Bahkan salah satu pengrajin di lampion di Jalan Ir. H. Juanda 9A Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang mengirim pesanan hingga ke Italia.
Pengrajin lampion di Kota Malang Ahmad Syamsuddin mengatakan peningkatan pesanan saat Imlek saat ini mencapai, 1.500 - 2.000 unit lampion. Beberapa pesanan lampion datang dari kota-kota besar di Indonesia dan luar negeri.
Baca Juga: Jelang Imlek, Produsen Kue Keranjang Kebanjiran Pesanan
"Kemarin kirim ke Italia ada 1.500 lampion, itu yang ke Italia langganan mereka telepon ke kami minta dibuatkan dan dikirimkan. Kalau yang dalam negeri dari Jakarta, Surabaya, Trenggalek, dan Malang sendiri," jelasnya, Rabu (26/1/2022).
Guna memenuhi pesanan itu Syamsuddin dibantu 10 orang temannya dari karang taruna sekitar rumahnya. Mereka mengerjakan pesanan lampion dalam waktu yang bervariasi.
Baca Juga: Jelang Imlek, Pengrajin Lampion Kebanjiran Orderan
"Tergantung pemesanan kemarin 1.800 ya sekitar 3 mingguan minta selesai. Dikerjakan anak 11 warga sini karang taruna. Kalau satu jam satu lampion biasanya jadi, itu untuk yang ukuran kecil. Kalau besar biasanya beda lagi," jelasnya.
Kendati pemesanan meningkat, keuntungan yang didapat Syamsuddin justru tak banyak. Pasalnya kenaikan harga bahan baku lampion mulai dari rotan, kain, hingga tawas, mengalami kenaikan 20 - 30%, sehingga cukup memangkas keuntungannya.
"Satu lampion biasanya dijual Rp 30.000, kita nggak berani menaikkan lampionnya. Bahan baku semuanya naik, tapi di sini mau naikkan harga jual nggak bisa," bebernya.