Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Torehkan Kinerja Excellence, BNI Didorong Go Internasional

Zikra Mulia Irawati , Jurnalis-Minggu, 30 Januari 2022 |11:21 WIB
Torehkan Kinerja Excellence, BNI Didorong Go Internasional
Kinerja Bank BNI Sepanjang 2021. (Foto: Okezone.com/BNI)
A
A
A

Lebih jauh Sri Mulyani melanjutkan, pemerintah telah berusaha mengelola fungsi APBN untuk menjaga dampak buruk akibat pandemi dan membuat ekonomi kembali bergerak dengan sangat efisien. Defisit fiskal tergolong reasonable dibandingkan dengan negara lain, yang bisa mencapai sekitar 20% terhadap PDB negaranya seperti India dan Brazil. Sementara Indonesia dapat menjaga level defisitnya lebih rendah dengan pemulihan ekonomi yang lebih cepat.

"Ini saatnya semua korporasi termasuk BNI kembali keluar dan meningkatkan kinerja ekonomi. APBN perlahan mundur untuk memulihkan kondisinya. Pemerintah tengah mempersiapkan exit policy dan bersama-sama dan keluar dari extra ordinary policy selama 2 tahun lalu. Exit Policy ini yang akan menjadi salah satu pembahasan penting di G20. Itu sebabnya kita perlu membangun komunikasi yang baik untuk menciptakan desain pemulihan yang terkoordinasi," imbuhnya sembari menambahkan bahwa jika pemerintah dan dunia usaha bersama - sama memulihkan perekonomian maka itu sejalan dengan misi Presidensi G20 Indonesia, yaitu Recover Stronger, Recover Together.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menuturkan, upaya peningkatan kualitas kredit dilakukan dengan sangat baik. Rasio kredit bermasalah berada pada 3,7% dan loan at risk berada pada 23% per akhir tahun lalu dan terus menunjukkan tren penurunan. Hal ini pun menjadi momentum bagi perseroan untuk lebih aktif mendorong pemulihan ekonomi nasional. 

"Adanya perbaikan NPL dan LaR tersebut menunjukkan bahwa ruang untuk terus tumbuh masih sangat terbuka," ujarnya.

Dengan program transformasi yang telah direncanakan sangat matang, BNI juga telah mampu memperkuat daya saing dan ruang peningkatan margin dengan menekan banyak sisi beban operasional. 

BNI juga telah mampu meningkatkan modal pada tahun lalu dengan penerbitan Alternatif Tier I Capital sekitar Rp 8,6 triliun sehingga membuat rasio kecukupan modal terkerek hingga posisi 19,7%, dari akhir 2020 yang tercatat 16,8%.

Royke menuturkan BNI adalah bank yang mendapat mandat menjadi bank global guna mendorong pelaku usaha dalam negeri meningkatkan penetrasi pasar luar negeri. BNI juga diharapkan mampu menjadi investment consultant bagi pelaku usaha global negeri untuk berinvestasi di Indonesia. 

"Tentunya, kami sangat terima kasih dari support pemerintah. Dari kebijakan dan dukungan. Kami bisa mencapai kinerja keuangan ini tentunya tidak lepas dari dukungan Kementerian Keuangan, Pemerintah dan stakeholder lainnya," imbuh Royke.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement