Dia memulai perusahaan pada tahun 2011 dan membangunnya menjadi operator pusat data terbesar di Indonesia.
Saham DCI Indonesia melonjak sejak listing pada Januari 2021.
Sebelum DCI, Sugiri mendirikan PT Sigma Cipta Caraka pada tahun 1989, yang diakuisisi oleh PT Telkom Indonesia dan sekarang bernama Telkom Sigma.
Pada tahun 1994, Sugiri mendirikan Indonet, penyedia layanan internet pertama di Indonesia, yang go public pada Februari 2021.
Kekayaan Otto Toto Sugiri hari ini adalah buah manis dari usaha yang telah dia lakukan selama ini. Sejak 1989, dia telah banyak berinovasi untuk kemajuan bidang teknologi Indonesia. Chief Operating Officer (COO) perusahaan Dattabot, Tom Malik, bahkan menjulukinya sebagai 'Bill Gates' Indonesia.
BACA JUGA:Wanita Terkaya Paling Muda di Dunia Berharta Rp18,7 Triliun, Siapa Dia?
“Sugiri itu ibaratkan Bill Gates dari Indonesia,” kata dia, dikutip dari Forbes, Jakarta, Kamis (16/12/2021).
Berikut perjalanan Otto Toto Sugiri:
1989: Mendirikan Sigma Cipta Caraka
Sigma Cipta Caraka merupakan perusahaan pertama yang Sugiri dirikan. Kala itu, Sigma adalah salah satu perusahaan software paling awal di Indonesia dan berhasil menembus penjualan terbesar, mengalahkan provider software impor.
Sugiri mendirikan Sigma setelah meninggalkan pekerjaannya di Bank Bali. Dia mendirikan perusahaan itu bersama Marina Budiman yang hingga kini masih menjadi rekannya dengan modal sekitar USD200 ribu.
Tahun-tahun itu, sektor perbankan tengah berkembang pesat berkat berlakunya aturan baru dari Pemerintah. Klien pertama Sigma adalah salah satu dari bank baru tersebut. Tak perlu menunggu setahun, Sigma telah berhasil meraup pendapatan USD1,2 juta.