JAKARTA – Konflik Rusia-Ukraina terjadi ribuan mil jauhnya dari kota besar Amerika Serikat (AS) terdekat. Namun, jutaan keluarga di Amerika akan merasakan konsekuensi ekonomi dari konflik besar tersebut.
Hal itu karena ekonomi dunia dan pasar keuangan saling berhubungan. Seperti yang ditunjukkan pandemi Covid-19, peristiwa di satu sisi planet ini dapat memicu gelombang kejut di sisi lain.
Dalam hal ini, invasi ke Ukraina oleh Rusia kemungkinan akan menaikkan biaya hidup yang sudah tinggi di AS, mengguncang portofolio investasi dan bahkan mungkin memperlambat pemulihan ekonomi.
"Rata-rata rumah tangga Amerika akan menanggung beban invasi Vladimir Putin ke Ukraina," kata kepala ekonom RSM Joe Brusuelas seperti dilansir dari CNN, Jumat (18/2/2022).
Harapan tetap ada untuk tidak ada invasi dan tanda-tanda de-eskalasi baru-baru ini terus berlanjut. Jika tidak, ada banyak cara bagi konsumen Amerika untuk terjebak di tengah konflik yang sedang berkembang ini.
1. Harga Minyak Melonjak
Harga minyak telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir ke tingkat yang tidak terlihat sejak 2014 . Hal ini sebagian karena invasi ke Ukraina dapat menggagalkan pasokan energi Rusia.
Rusia adalah negara adidaya energi, memproduksi 9,7 juta barel per hari tahun lalu, menurut Rystad Energy. Itu adalah yang kedua setelah Amerika Serikat dan menghasilkan lebih banyak minyak daripada yang diproduksi Irak dan Kanada jika digabungkan.
Pasokan sudah gagal memenuhi permintaan dan investor sangat waspada untuk kekurangan pasokan lebih lanjut yang dapat terjadi melalui berbagai cara, termasuk infrastruktur yang rusak dalam perang, sanksi terhadap Rusia atau Moskow yang bergerak untuk mempersenjatai ekspor.
JPMorgan memperingatkan bahwa jika ada aliran minyak Rusia yang terganggu oleh krisis, harga minyak bisa "dengan mudah" melonjak ke USD120 per barel. Jika ekspor minyak Rusia berkurang setengahnya, minyak mentah akan melonjak menjadi USD150 per barel.
Lonjakan dramatis harga minyak dapat diimbangi setidaknya sebagian oleh negara-negara konsumen yang melepaskan stok darurat dan OPEC meningkatkan produksi.
Namun, lonjakan harga minyak lainnya akan mengangkat harga, yang tertinggal dari pergerakan harga minyak mentah. Harga rata-rata nasional untuk satu galon gas sudah berdiri di tujuh tahun tertinggi $ 3,50 per galon, menurut AAA.
Harga minyak turun tajam pada Selasa di tengah harapan bahwa Rusia dan Ukraina akan mundur dari jurang.