JAKARTA - Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) Asnawi mengungkapkan alasan tingginya harga daging sapi di Indonesia.
Dia menyebut, hal itu disebabkan karena harga di Australia yang tinggi, serta kurangnya pasokan dari negara tersebut.
"Masalahnya, di Australia, daging sapi sudah mengalami kenaikan harga. Cuma persoalannya, Indonesia ini menjadi pasar dunia yang dikuasai hanya satu negara eksportir sapi, yakni Australia. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka, apa kata mereka (Australia), pihak importir ngikut aja," terang Asnawi saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (1/3/2022).
 BACA JUGA:Pengakuan Sejumlah Pedagang Daging Sapi Pilih Tetap Mogok Jualan Hari Ini
Asnawi menjelaskan, kebutuhan sapi siap potong di tiga provinsi di Indonesia yaitu Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, 93 persen di antaranya berasal dari Australia.
Sementara dari sapi lokal hanya 7 persen.
"Dari tingginya kebutuhan sapi impor itu, persoalannya, pasokan sapi dari Australia berkurang karena pengurangan kapasitas ekspor di negara itu yang mestinya 80 persen menjadi hanya 44 persen," jelasnya.