Sebagai informasi, Rusia adalah pengekspor minyak mentah dan produk minyak terbesar di dunia, dengan ekspor sekitar 7 juta barel per hari, atau 7,0 persen dari pasokan global.
Dari beberapa volume ekspor minyak Kazakhstan dari pelabuhan Rusia juga menghadapi komplikasi.
Dalam pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia terperosok dalam ketidakpastian.
Alasannya terjadi setelah Rusia menuntut jaminan AS bahwa sanksi yang dihadapinya atas konflik Ukraina tidak akan merugikan perdagangannya dengan Teheran.
Seorang sumber pun mengatakan kalau China juga mengajukan tuntutan baru.
"Elemen asing apa pun merusak kepentingan nasionalnya," jelas Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian.
Sedangkan untuk Prancis mengatakan kepada Rusia untuk tidak melakukan pemerasan atas upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.
Adapun pejabat tinggi keamanan Iran mengatakan prospek pembicaraan tetap tidak jelas.
Saat ini, Iran akan membutuhkan beberapa bulan untuk memulihkan aliran minyak bahkan jika mencapai kesepakatan nuklir, kata para analis.
Di lain tempat, ara pejabat AS dan Venezuela membahas kemungkinan pelonggaran sanksi minyak terhadap Venezuela.