Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fenomena Minyak Goreng Mahal dan Langka Makin Parah

Antara , Jurnalis-Senin, 14 Maret 2022 |06:41 WIB
Fenomena Minyak Goreng Mahal dan Langka Makin Parah
Minyak goreng langka dan mahal (Foto: Antara)
A
A
A

Menurut dia, pedagang eceran yang sudah terlanjur melakukan pembelian minyak goreng dengan harga di atas HET sebelum pemberlakuannya dirugikan karena tidak ada subsidi atau penggantian kerugian untuk menurunkan harga.

Di sisi lain para pedagang eceran juga menghadapi kelangkaan pasokan minyak goreng dari agen dan distributor. Akibatnya saat ini di tingkat eceran terjadi kelangkaan minyak goreng di berbagai tempat di Indonesia.

Dia menilai kelangkaan dipicu dua masalah. Pertama adanya aksi penimbunan minyak goreng sehingga distribusi minyak goreng ke masyarakat terganggu.

Terlebih dengan semakin dekatnya bulan puasa yang biasanya diikuti konsumsi masyarakat atas minyak goreng yang lebih tinggi dari waktu-waktu biasanya.

"Perlu kejelian dan ketegasan pemerintah dan Kepolisian dalam mengawasi rantai distribusi minyak goreng di setiap wilayah dari produsen, distributor, agen hingga ke pasar tradisional, pasar modern, mini market dan warung kelontong," papar ekonom jebolan Universitas Birmingham Inggris itu.

Kedua, kebijakan pemerintah soal domestic market obligation terhadap para produsen CPO tidak berjalan efektif. Klaim Menteri Perdagangan soal kebijakan DMO 570 ribu ton seharusnya sudah dapat membanjiri pasar minyak goreng lokal tidak terjadi.

Ini mengindikasikan DMO-nya tidak berjalan sesuai seharusnya ditambah dengan adanya penimbunan bahkan penyelundupan yang tidak mungkin dilakukan oleh orang kecil.

"Pemerintah harus serius dan tegas dalam mencegah distrosi pasar. Termasuk memperbaiki struktur pasar yang oligopoli dan beroma kartel," kata Muttaqin.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement