Sejak pemerintah menetapkan (HET) untuk minyak goreng curah dan kemasan pada 1 Februari 2022 lalu, warga langsung berbondong-bondong untuk membeli minyak goreng.
Untuk saat ini, warga pun akhirnya terpaksa memilih minyak curah karena harganya lebih murah.
BACA JUGA:Cek Stok Minyak Goreng, Satgas Pangan Polda Jateng Periksa 150 Lokasi
Seorang warga Pekanbaru bernama Santi akhirnya memilih membeli minyak goreng curah di pasar tradisional, kendati harganya mencapai Rp20.000 per liter, tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
"Kami risau setiap hari harus masak tapi minyak goreng langka. Jadi bingung, bagaimana pemerintah biar bisa cepat menyelesaikan masalah ini," katanya.
Lalu, di Kalimantan Barat, stok minyak goreng juga susah didapatkan.
Padahal Kalimantan Barat juga merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.
"Sudah tiga hari tak dapat antrean minyak. Cari ke Mitra Anda tak ada, kosong katanya. Ke Harmonis kosong, ke mana-mana kosong. Sekarang pakai minyak yang ada saja lah, banyakin rebusan," ucap warga Pontianak Puji Haryati.