Meski begitu, Erick memahami bahwa isu minyak goreng memiliki dampak negatif bagi ekonomi Indonesia. Karena itu, isu minyak goreng seyogyanya menjadi persoalan bersama, baik pemerintah, BUMN, dan swasta.
Menurutnya, perusahaan pelat merah telah menyalurkan seperempat produksi CPO yang bukan minyak goreng ke minyak goreng.
Hanya saja, stok tersebut belum memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Itu cukup? Tidak. Makanya dari awal kami mengetuk swasta," kata dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)