JAKARTA - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Februari 2022 surplus sebesar Rp19,7 triliun atau 0,11% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan surplus APBN pada Februari tersebut sedikit melambat dari surplus pada bulan sebelumnya yang mencapai Rp28,9 triliun atau 0,16% terhadap PDB.
βIni belum menggambarkan keseluruhan cerita tahun 2022 karena perjalanan masih cukup panjang dan masih cukup dinamis yang harus kita antisipasi,β kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di Jakarta, Senin (28/3/2022).
Surplus APBN ini didorong oleh pendapatan negara yang mencapai Rp302,4 triliun dan lebih tinggi dari belanja negara yang sebesar Rp282,7 triliun.
Pendapatan negara ini naik 37,7% (yoy) yaitu dari Rp219,6 triliun pada Februari tahun lalu menjadi Rp302,4 triliun. Pendapatan negara meliputi penerimaan perpajakan Rp256,2 triliun yang meningkat 40,9% dari Rp181,8 triliun pada Februari 2021 serta PNBP Rp46,2 triliun.
Penerimaan perpajakan terdiri dari penerimaan pajak Rp199,4 triliun yang naik 36,5% dari periode sama tahun lalu Rp146,1 triliun, serta kepabeanan dan cukai Rp56,7 triliun yang juga naik 59,3% dari Rp35,6 triliun.
Kinerja penerimaan pajak hingga Februari ditopang oleh pemulihan ekonomi yang terlihat dari baiknya Purchasing Managers' Index (PMI), harga komoditas serta ekspor dan impor.
Sementara untuk realisasi belanja negara per Februari 2022 masih tetap terjaga dengan baik yaitu sebesar Rp282,7 triliun atau 10,4% dari pagu APBN 2022 sebesar Rp2.714,2 triliun.