Serta pada 2022 diperkirakan belanja mencapai Rp255 triliun, di mana Rp116,4 triliun masih untuk Covid-19.
"Karena tahun depan diperkirakan bahwa Covid-19 tidak lagi menjadi faktor, maka belanja kesehatan yang untuk non Covid-19 akan menjadi lebih penting. Kalau tahun ini belanja kesehatan yang tidak berhubungan dengan Covid-19 adalah sebesar Rp139 triliun, maka tahun depan dinaikkan menjadi Rp155 triliun hingga Rp193,7 triliun," ujar Sri dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis(14/4/2022).
BACA JUGA:Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,5%-5,2% pada Kuartal I-2022
Dia mengatakan tujuannya untuk mendukung reformasi di bidang kesehatan dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, terutama dalam memberikan jaminan kesehatan nasional, meningkatkan kesiapsiagaan, mendukung pembangunan sarana prasarana kesehatan terutama di daerah, dan melakukan peningkatan layanan kesehatan serta penurunan stunting.
"Dan juga termasuk penyakit yang sangat penting untuk diatasi seperti TBC atau tuberkulosis," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)