JAKARTA - SKK Migas melaporkan, lifting minyak dan gas bumi (migas) pada kuartal I-2022 masih belum mencapai target.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, lifting minyak tercatat sebesar 611,7 ribu bopd dari target 703 ribu bopd atau setara dengan 87%. Untuk gas capaiannya yaitu 5.321 mmscfd dari target 5.800 mmscfd atau setara dengan 92%.
"Mostly terkendala karena entry point rendah karena dampak pandemi 2021, di sana kita lost 20 ribu bopd, dan mostly juga karena adanya unplanned shutdown," ujar Dwi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/4/2022).
Â
Baca Juga: Pengakuan Bos SKK soal Lifting Migas 2021 Tak Capai Target
Secara rinci, Dwi mengungkapkan unplanned shutdown di lokasi proyek migas yang menjadi biang kerok belhm tercapainya target lifting.
Sejak akhir Maret 2021, proyek milik Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) melakukan penggantian GTU absorbed dan BP mengalami unplanned shutdown di train 1 dan 2. Kemudian, terjadi kebocoran pipa proyek milik PHE ONWJ dan GLC Belida milik MedcoEP Natuna mengalami tripped (error/fall).