Jika ada utang, Agustina melanjutkan, seseorang otomatis harus lebih hemat dalam membelanjakan uangnya. Pengeluaran rutin jadi diperketat.
“Jika dengan berhemat masih kurang karena utang terlalu besar, berarti harus mencari alternatif penghasilan untuk menambah income. Jangan sampai keuangan yang kurang tertata ini kebawa terus sampai lebaran tahun depan, jadi harus dibereskan,” lanjutnya.
Selanjutnya, jika sudah diketahui pengeluaran lebaran tidak menyebabkan utang, maka orang harus menyamakan arus kasnya dengan bulan-bulan sebelum lebaran. Agustina mengatakan, beban keuangan setelah lebaran bagi pasangan yang sudah punya anak salah satunya adalah uang tahunan sekolah. Dia menilai jangan sampai ada tunggakan atau utang.
“Sekarang kan Mei, nanti di bulan Juni anak-anak udah mulai pembayaran uang sekolah tahunan, kebetulan sekarang waktunya berdekatan antara lebaran dan tahun ajaran baru. Seminimal mungkin jangan sampai berutang karena seringnya orang tua tuh kalau udah tahun ajaran baru suka gadai aset-aset perhiasan. Kalau bisa itu jangan sampai terjadi, harus dipersiapkan dengan matang,” terang Agustina.
Selain biaya sekolah anak, pengeluaran wajib lain yang harus diperhatikan adalah pembayaran atau pengeluaran tahunan seperti pajak kendaraan, premi asuransi, dan lain-lain. Orang harus memiliki semacam jadwal atau kalender kapan pembayaran tersebut jatuh tempo. Hal ini penting dilakukan untuk menata kembali keuangan setelah Lebaran.