Sebab wabah sakit yang ditemukan di Jawa Timur, justru lebih diwaspadai penularannya pada kesehatan hewan.
"Khusus virus mulut dan kuku virus ini, ada di hewan berkuku dua. Jadi sangat jarang yang melompat ke manusia, tidak perlu khawatir dari sisi kesehatan manusia ya," jelasnya.