Selain kebudayaan yang harus dipertahankan, kesejahteraan para petani pun harus dipikirkan, untuk itu, Menteri BUMN pun meminta kepada seluruh kepala daerah di Provinsi Lampung agar terus mendorong "Program Makmur" yang sekarang sudah 1.100 hektare.
Menurut dia program ini salah satu bentuk upaya guna memastikan hasil produksi dari para petani yang selama ini tidak ada kepastian pembeli menjadi pasti tertampung 100 persen untuk dibeli.
"Almarhum ayah saya mengajarkan yang namanya teori ekonomi itu seperti kopi. Kopinya ada, air panasnya ada, ada gulanya diaduk merata baru minum kopinya enak, sama ekonomi itu enak kalau merata dan makmur kalau ekonomi hanya netes ke orang-orang tertentu berati itu bukan ekonomi yang baik," kata dia.
Oleh sebab itu, lanjut dia, BUMN akan terus mendorong apakah itu melalui Program makmur atau Program Pertashop untuk mengembalikan kesejahteraan masyarakat bukan kepada sebagian kelompok.
"Kita tidak menentang orang kaya atau perusahaan besar. Yang kita tentang bila tidak meratanya, maka BUMN hadir karena memang tugas kami mengintervensi kalau tidak ada keseimbangan," kata dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)