Sebelumnya, Musk sudah mengambil alih Twitter dengan pembelian saham seharga USD44 miliar (sekitar Rp636,5 triliun) pada akhir April lalu.
Namun, Musk malah berencana meminjam beberapa saham Tesla untuk membantu membiayai kesepakatan Twitter sebanyak USD8,5 miliar.
Adapun Musk kembali jadi perbincangan lantaran masyarakat khawatir usai orang terkaya dunia itu mengakuisisi Twitter.
BACA JUGA:Elon Musk Bicara soal Mati Misterius Setelah Diancam Kepala Badan Antariksa Rusia
Masyarakat khawatir hal itu justru akan dijadikan praktik penyalahgunaan informasi.
Seorang mahasiswi asal asal Wyoming mengaku kalau kekhawatirannya itu muncul terkait pelecehan di Twitter.
Dia mengatakan kalau keran kebebasan berpendapat di Twiiter bisa menuju ke pembohongan publik hingga ujaran kebencian.
“Tidak ada lagi kepemilikan jamak, itu seolah memberinya kekuatan penuh atas Twitter, dan saya rasa kondisi Twitter akan semakin buruk apabila ia mencoba membuka keran kebebasan berpendapat, karena itu akan memberi ruang pada penyebaran berita bohong, ujaran kebencian dan sebagainya, bahkan mungkin lebih banyak pelecehan," katanya.
(Zuhirna Wulan Dilla)