Alasannya agar konsolidasi fiskal 2023 dapat berjalan dengan baik.
Namun, pemerintah tetap turut mengutamakan terjaganya daya beli masyarakat di tengah tingginya harga energi meski menjaga kesehatan APBN menjadi komitmen.
Sehingga, daya beli masyarakat harus dijaga agar dapat memberikan dampak maksimal pada realisasi pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini.
Dia pun yakin kesehatan APBN akan tercapai yang dibarengi oleh terjaganya daya beli masyarakat dengan pemberian subsidi energi karena Indonesia mendapat windfall dari kenaikan harga komoditas.
BACA JUGA:Sri Mulyani Sebut APBN Jadi Peredam Gejolak Ekonomi Global
Di mana windfall dari kenaikan harga komoditas ini akan sangat mendorong kenaikan penerimaan negara sehingga APBN tetap mampu menjadi shock absorber dari krisis namun tetap sehat.
“Kenapa kami yakin bisa lakukan? Karena kita punya modal dengan harga komoditas ini maka penerimaan juga naik. Shock absorber APBN pun bisa berfungsi cukup efektif walau menghadapi tantangan cukup berat,” ucapnya.
Dia menambahkan bahwa besaran tambahan beban APBN akibat pemberian subsidi energi.
Serta akan bergantung pada lamanya harga energi yang tinggi ini akan bertahan.
“Ini akan sangat tergantung pada hitung-hitungan kami dari hari ke hari dan berapa lama harga ini akan bertahan cukup tinggi. Kami siapkan range," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)