Adapun bangunannya di atas lahan sekitar 730 hektar, Kebayoran Baru dirancang sebagai kota berfasilitas lengkap.
"Saat itu kota Jakarta kekurangan lahan untuk perumahan rakyat. Mereka merencanakannya sebagai kota yang lengkap," kata pimpinan Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA) Nadia Purwestri, , Selasa (26/4/2022).
BACA JUGA:Akhir Pekan Jelang Ramadan, Lalin di Tanah Abang dan Kebayoran Lama Macet
Pada konsepnya, kota Satelit pertama di Indonesia itu dibuat dengan sistem blok, dari Blok A hingga Blok S, kata Ade Purnama, pendiri komunitas Sahabat Museum.
"Blok M dan A mungkin sudah banyak dikenal, tapi banyak juga yang tidak begitu populer, seperti Blok B, Blok C. Nah, Blok E itu Pasar Mayestik sekarang," tambahnya.
Kawasan Kebayoran Baru terletak di luar Jakarta pada awal pembangunan.
Untuk lokasinya berjarak sekitar 4,5km dari batas selatan ibu kota Jakarta - kini di sekitar Dukuh Atas, di dekat Stasiun KRL Sudirman.