Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Intip Perbandingan Wajah Kebayoran Baru Dulu Vs Sekarang, Ada Hal Mengejutkan

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Minggu, 15 Mei 2022 |10:18 WIB
Intip Perbandingan Wajah Kebayoran Baru Dulu Vs Sekarang, Ada Hal Mengejutkan
Kebayoran baru dulu vs sekarang. (Foto: BBC)
A
A
A

Adapun PDA pernah melakukan penelitian dan mendokumentasikan bangunan-bangunan lama di Kebayoran Baru.

Dari peta perencanaan Kebayoran Baru, pemerintah - menggandeng swasta - menyiapkan berbagai model perumahan, mulai lahan untuk instansi pemerintah (kelas rumah kecil, sedang, besar), perusahaan swasta, hingga perkantoran pemerintah.

"Ada pula lahan yang disiapkan untuk pasar, tempat hiburan, keagamaan, taman, hingga kompleks pekuburan," ujarnya.

Untuk proyek pembangunan ini dibidani oleh perusahaan swasta bernama Yayasan Pemugaran Pusat atau Centrale Stichting Wederopbouw (CSW).

Lalu, ada juga Jalan Hanglekir XI di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, semula dirancang untuk perumahan pegawai negeri.

Kini, wajah kota satelit Kebayoran Baru sudah banyak berubah.

Dia menyebut bangunan 'asli' di kawasan itu tinggal 5% dan 30% yang tersisa.

"Lokasi kantor CSW itu sekarang berada di Sekretariat ASEAN sampai ke Kantor Wali Kota Jaksel," ungkap pendiri komunitas Sahabat Museum Ade Purnama, Kamis (14/4/2022).

Nadia kembali memberikan contoh, kawasan Kebayoran Baru dilintasi jalan layang, jalur MRT serta jalur layang busway.

"Kalau menurut saya, itu yang merusak Kebayoran Baru," ucapnya.

Ada juga Pasar Blok A yang sudah dihancurkan untuk kepentingan pembangunan stasiun MRT di kawasan itu.

Sehingga msyarakat juga tidak akan pernah tahu seperti apa wujud fisik bangunan kantor pusat CSW (Centrale Stichting Wederopbouw) alias Yayasan Pemugaran Pusat - perusahaan swasta yang membidani proyek pembangunan kota satelit Kebayoran Baru.

"Lokasi kantor CSW itu sekarang berada di Sekretariat ASEAN sampai ke Kantor Wali Kota Jaksel," tambah Ade.

Dilanjut ada rumah Jengki, bangunan lama yang tersisa di Kebayoran Baru.

"Masih bisa ditemukan, walaupun lokasinya berjauhan, tersebar," ucap Nadia.

Rumah Jengki tersebut disebut menjadi tren pada 1950-an, masih dapat dijumpai, antara lain, di Jalan Martimbang, Jakarta.

Dari film "Tiga Dara" (diproduksi 1956) dan foto-foto lama, masyarakat dapat melihat wujud asli bangunan berarsitektur Jengki.

"Walaupun sudah beberapa diubah, tetapi kita bisa melihat gaya arsitekturnya," tuturnya.

Lalu, acara Plesiran Tempo Doeloe, Kebajoran bikinan CSW secara virtual pada Maret lalu, menyebut rumah Jengki sebagai ciri khas Kebayoran Baru.

Selain di Jalan Martimbang, rumah berarsitektur Jengki masih dapat dilihat di Jalan Pakubuwono VI, serta Jalan Wijaya 13.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement