"Hewan yang tertular mengeluarkan virus pada cairan vesikel, air liur, susu, air seni dan kotoran. Virus dapat dikeluarkan 1-2 hari sebelum hewan menunjukan tanda klinis," terang kementan
Penyakin hewan ini disebabkan virus RNA yang masuk dalam genus apthovirus, keluarga picornaviridae. Virus PMK terdiri dari 7 serotipe yaitu, O, A, C, Southern African Territorities (SAT-1, SAT-2 dan SAT-3) dan Asia-1.
Penyakit ini ditularkan ke hewan melalui kontak langsung. Di mana antara hewan yang tertular dengan hewan rentan. Kontak tidak langsung dengan virus pada manusia, alat dan sarana transportasi akibat kontaminasi dari peternakan yang mengalami wabah PMK.
Kemudian penyebaran melalui udara. Utamanya babi yang dapat menyebarkan virus dalam jumlah yang sangat banyak ke udara melalui aktivitas bernafas.
Sebenarnya penyakit ini sudah beberapa kali mewabah di Indonesia. Pada 1887, PMK masuk melalui importasi sapi perah dari Belanda dan beberapa kali mewabah. 1983 wabah PMK terakhir di Jawa dengan pemberantasan melalui vaksin masal.
Lalu pada 1986, deklarasi secara nasional terhadap status Indonesia bebas PMK dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Pertanian No.260/Kpts/TN.510/5/1986 1990 pengakuan status bebas PMK di Indonesia oleh Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE), tercantum dalam resolusi OIE No.XI tahun 1990.
(Taufik Fajar)