"Kerja sama investasi dengan Tesla sangat menguntungkan. Kalau Indonesia terlibat dari rantai pasok pembuatan perakitan mobil listrik Tesla, ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk kembali mendorong industrialisasi," ujar Yusuf Rendy kepada Quin Pasaribu yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Minggu (15/5/2022).
"Pintu untuk produk-produk yang dihasilkan Indonesia bisa terbuka lagi. Misalnya dari menjual baterai ke Tesla kemudian bisa menembus pasar negara-negara Eropa," tambahnya.
Rendy pun menambahkan lagi jika Indonesia hanya sebagai negara pemasok bahan baku pembuatan baterai mobil listrik ke China.
BACA JUGA:Gaya Elon Musk Bertemu Presiden Jokowi Disorot, Netizen Sebut RI 1 Harusnya Pakai Kaos Dagadu
Tentu ini bukan perkara mudah untuk menarik Tesla atau perusahaan sejenis berinvestasi di dalam negeri.
Ada ada tiga hal yang menjadi perhatian penting untuk bisa meloloskan kerja sama itu, mulai dari aspek lingkungan, sosial, dan pemerintahan atau disebut ESG.