JAKARTA – Petani sawit menyebut larangan Sawit bukan hanya menimbulkan dampak kerugian secara Financial, namun juga sempat memakan korban jiwa. Ketua DPP APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) Gulat Manurung Gulat menceritakan kondisi yang dialami oleh petani sawit saat ini adalah sulitnya pabrik CPO yang mau menerima buah sawit hasil panen para petani.
"Dulu sempat ada yang meninggal di salah satu Kabupaten di Jambi, satu truk teman kami sudah mutar-mutar mencari pabrik, karena banyaknya muatan (sawit) dan kondisi jalan yang panas ban mobilnya meletus," ujar Gulat di Monas, Selasa (17/5/2022).
Lebih lanjut Gulat menceritakan selanjutnya supir truk tersebut kemudian mendongkrak truk sawit tersebut, nahas dongkrak tersebut rusak sehingga truk tersebut menimpa di supir yang kemudian meninggal di tempat.
"Ketika dia mendongkrak, dongkraknya jebol tertimpa truknya, mati dia di bawah truknya," sambung Gulat.
Gulat menjelaskan berat muatan truk yang didongkrak itu sendiri diketahui sebanyak 7 ton TBS (Tandan Buah Segar) yang dicoba untuk mendongkrak sendiri. Al hasil dongkrak tersebut tidak kuat untuk menahan beratnya TBS yang tidak terserap.