JAKARTA – Pemerintah menambah anggaran subsidi energi dalam revisi APBN 2022. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai penambahan subsidi Bakar Minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG) dan listrik agar tidak mengalami kenaikan harga menjadi bukti negara hadir bagi masyarakat.
Dia pun menyambut baik dukungan DPR RI terhadap usulan pemerintah melalui Menteri Keuangan terkait penambahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"(Pemerintah) terus berupaya keras, karena tidak ingin membebani rakyat di tengah persoalan pangan dan energi global,” ungkap Erick, Jumat (20/5/2022).
Erick juga memastikan Kementerian BUMN bersama PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero) akan fokus menjaga ketersediaan energi hingga memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Konflik Rusia-Ukraina menyebabkan harga minyak dunia melonjak lebih dari USD 100 per barel, sementara asumsi dalam APBN di 63 per barel. Karena itu, Sri Mulyani mengusulkan tambahan anggaran untuk subsidi energi dan kompensasi ke Banggar DPR RI.
Adapun tambahan anggaran subsidi energi yang diusulkan sebesar Rp74,9 triliun. Rinciannya,Rp71,8 triliun untuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG dan Rp3,1 triliun untuk subsidi listrik tahun ini.