JAKARTA - Pemerintah Pakistan memberlakukan larangan impor terhadap 36 lebih barang mewah nonesensial. Hal ini diputuskan sebagai bagian dari rencana ekonomi darurat untuk menstabilkan perekonomian nasional.
"Ada situasi darurat dan Pakistan harus berkorban dengan diterapkannya rencana ekonomi. Ini akan berdampak cepat pada cadangan devisa negara," ujar Menteri Informasi dan Penyiaran Pakistan Maryam Aurangzeb, dikutip dari Antara, Sabtu (21/5/2022).
Baca Juga: Serangan Bom Bunuh Diri Tewaskan 8 Orang di Pakistan
Pakistan harus mengurangi ketergantungannya pada impor untuk menempatkan negara itu di jalur stabilitas dan kemajuan ekonomi, lanjut Maryam.
Dia menambahkan, pemerintah telah berupaya menerapkan kebijakan berorientasi ekspor, yang akan menguntungkan industri dan produsen lokal, serta menciptakan lapangan pekerjaan.