Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ada Investor Baru untuk Ibu Kota Nusantara, dari Mana?

Iqbal Kukuh , Jurnalis-Selasa, 24 Mei 2022 |15:27 WIB
Ada Investor Baru untuk Ibu Kota Nusantara, dari Mana?
IKN Nusantara. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bertemu Menteri Keuangan Finlandia Ann-Mari Kemell pada hari ini Selasa (24/5/2022) di Gedung Bina Graha, Jakarta.

Moeldoko menyatakan ketertarikan negara Eropa tersebut untuk membangun kerja sama dengan Indonesia untuk mewujudkan IKN yang hijau.

Di antaranya, konsep kota pintar (smart city) yang berkelanjutan dan ramah lingkungan Ibu Kota Nusantara (IKN) menarik minat Finlandia untuk berinvestasi.

“Indonesia memang harus belajar dari Finlandia terkait bagaimana menyiapkan road-map membangun kota yang ramah lingkungan, sehingga mampu mendukung tujuan Indonesia mencapai karbon netral 2060,” ujar Moeldoko dalam keterangannya, Selasa (24/5/2022).

 BACA JUGA:IKN Nusantara Rentan Serangan Udara, Jenderal Andika: Alutsista Kita Kurang Banyak

Moeldoko pun mengapresiasi ketertarikan Finlandia untuk bekerja sama dengan Indonesia membangun IKN.

"Pemindahan ibu kota Indonesia ke Nusantara di Kalimantan Timur, menunjukkan upaya nyata Indonesia untuk mendukung penurunan emisi karbon secara global," kata Moeldoko.

Finlandia menjadi salah satu negara terbersih dan terhijau di dunia.

Bahkan negara paling bahagia di dunia ini juga memiliki kota-kota yang mengusung konsep keberlanjutan.

Setidaknya ada 6 kota di Finlandia yang telah berhasil menjadi model perkotaan urban yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, yakni Helsinki, Espo, Vantaa, Turku, Tampere dan Oulu.

“Kami datang ke KSP untuk berbagi pengalaman dengan Indonesia terkait membangun kota-kota yang berkelanjutan. Apalagi visi membangun IKN sangat sejalan dengan visi dari Finlandia,” kata Ann Mari Kemelm.

 BACA JUGA:Putera Mahkota Kerajaan Arab Tanam Modal Besar di Proyek IKN Nusantara

Perlu diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia pertama yang berkomitmen pada penurunan emisi sebanyak 26% di tahun 2030 dengan sumber daya nasional dan hingga 41% jika mendapatkan dukungan dan kerja sama internasional.

Indonesia pun telah mempercepat target netral karbon (net zero emission) di tahun 2060 atau 10 tahun lebih awal dari target sebelumnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement