JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tembus level resisten 7.000 pada perdagangan hari ini.
Founder WH Project William Hartanto mengatakan, indeks acuan masih bergerak volatile alias fluktuatif dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi pasar yang tidak menentu dengan sejumlah sentimen juga dapat membuat IHSG mengalami koreksi lanjutan.
"Dengan sentimen Fed rate dan lainnya memang pasar akan lebih volatile, sehingga menjadi momen yang baik untuk scalping karena penurunan dan penguatan cenderung memberikan keuntungan jangka pendek dengan persentase yang besar," kata William dalam Outlook WH Project, diterima MNC Portal Indonesia, Rabu (25/5/2022).
Baca Juga:Â IHSG Melesat 1% di Jeda Sesi I
William menargetkan level 7.000 sebagai area psikologis untuk menentukan kejelasan tren kenaikan indeks. Namun, penulis buku Bandarmology vs Teknikal ini membaca penguatan IHSG hari ini masih terbatas..
Seperti diketahui, dalam tiga hari terakhir, IHSG mengalami penguatan dan koreksi cukup signifikan. Volatilitas pasar terbentuk di tengah ancaman kenaikan suku bunga Federal Reserve, dan ancaman inflasi global.
"Perhatikan kembali kemungkinan IHSG akan kembali menguji resistance 7000 yang memungkinkan untuk menjadi titik jenuh penguatan pasar ini," ungkapnya.
Baca Juga:Â Dibuka Menguat, IHSG Naik ke Level 6.859
Sementara itu, CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, kenaikan yang terjadi dalam pola gerak IHSG pada saat masih bersifat teknikal rebound.
"Sedangkan sentimen dari pergerakan market global maupun regional masih turut membayangi pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William dalam risetnya.