JAKARTA - PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) memutuskan untuk tidak membagikan dividen pada tahun ini. Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Direktur RANC, Hady Purnomo mengatakan bahwa untuk RUPS tahun ini perusahaan memutuskan tidak membagikan dividen karena fokus ekspansi bisnis berupa pembukaan gerai baru.
Baca Juga: Orang Terkaya RI Resmi Akuisisi RANC Rp2 Triliun, Ini Rencana Selanjutnya
"Alasannya adalah kita akan memfokuskan untuk penggunaan laba di tahun 2021 untuk pengembangan usaha perseroan," ujar Hady dalam Public Expose RANC, Selasa (31/5/2022).
RANC menjadi segelintir perusahaan yang melanjutkan ekspansi untuk segmen ritel supermarket. Perusahaan menambah 19 gerai baru, di mana 11 diantaranya berasal dari merek yang baru diluncurkan perusahaan, yakni Farmers Family.
Berdasarkan laporan keuangan per 2021, emiten ritel milik Grup Djarum ini membukukan laba bersih sebesar Rp8,46 miliar. Laba bersih tersebut turun 88,72 persen dibandingkan dengan 2020 yang mencapai Rp75,06 miliar.
Baca Juga: Reaksi BEI Potensi Blibli Masuk Bursa Lewat Jalur Backdoor Listing
Adapun laba bersih per saham juga turun dari Rp48 per saham menjadi Rp5 per saham pada 2021. Penurunan laba bersih RANC tidak lepas dari turunnya pendapatan bersih dari Rp3,01 triliun menjadi Rp2,88 triliun.
Di sisi lain, beban penjualan perusahaan meningkat dari Rp398,62 miliar pada 2020 menjadi Rp460,35 miliar pada 2021.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur RANC, Meshvara Kanjaya menjelaskan turunnya kinerja pendapatan pada 2021 turut dipengaruhi oleh terbatasnya aktivitas ekonomi di tengah gelombang lonjakan kasus Covid-19 varian delta pada kuartal II-2021 dan kuartal III-2021.
Hal ini kontras dengan situasi 2020 ketika masyarakat cenderung berbelanja dalam jumlah besar di supermarket saat mobilitas terbatas.
“Perlu dicermati bahwa pendapatan kami di 2019 adalah Rp2,4 triliun dan nilainya naik menjadi Rp3,01 triliun pada 2020. Pada saat gelombang Covid-19 muncul, konsumen panik, mereka berbondong-bondong belanja dan panic buying,” papar Meshvara.
Dengan demikian, lanjut Meshvara, pada 2021 situasi mulai normal, tetapi pengereman saat varian Delta berpengaruh ke pendapatan meski toko kami lebih banyak.
(Feby Novalius)