JAKARTA - Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Bambang Susanto menyebut ada beberapa fokus yang menjadikan pembangunan IKN Nusantara pada tahap awal.
Salah satunya adalah dengan melakukan penanaman hutan kembali atau reboisasi hutan-hutan yang sebelumnya telah gundul akibat aktivitas industri di Kalimantan Timur.
Menurut dia, pada pembangunan IKN Nusantara yang bakal dilakukan dalam waktu dekat, untuk masalah pengadaan lahan pemerintah bakal melakukan konversi hutan.
"Konversi ini dilakukan seusai dengan peraturan perundangan yang berlaku, Masalah yang berhubungan dengan green, sustainable, keberlanjutan dari hutan disana kita akan melakukan reforestasi atau penanaman hutan kembali," ujar Bambang dalam konferensi pers Virtualnya, Jumat (3/6/2022).
Meskipun dalam praktiknya dalam pembangunan membutuhkan lahan, namun Menurut Bambang reboisasi pada hutan Kalimantan menjadi solusi untuk menjaga konsep pembangunan IKN Nusantara yang sering di klaim tidak menggangu alam.
"Sehingga Kejayaan hutan tropis kita bakal terwujud, pada target yang kita lakukan kedepannya, sehujnga sustainable forest city kedepannya bisa kita wujudkan dengan baik," sambung Bambang.
Bambang mengatakan Presiden Jokowi Widodo kerap mengarahkan pembanguan IKN Nusantara harus menjadi kota yang Cerdas, kota inklusif, dan juga menjadi kota yang sustainable atau berkelanjutan kedepannya.
"Jadi hal tersebut sudah dibicarakan, dan Insyaallah kami akan melakukan berbagai kegiatan di lapangan, kalau dilihat nantinya akan ada peningkatan di lapangan khususnya yang menyangkut persiapan konstruksi di tahun 2023," kata Bambang.
Bambang menjelaskan pembahasan IKN Nusantara bakal dimulai pada semester II 2022, pembanguan tersebut bakal dilakukan untuk membangun konektivitas untuk mengangkut logistik ke IKN Nusantara. Lanjut tahun selanjutnya adalah mulai pembanguan gedung-gedung pemerintahan.
"Nanti akan ada jumlah yang cukup besar untuk pekerja di lapangan, jadi diperkirakan di tahun 2023 itu kami akan menampung sekitar 150 hingga 200 ribu pekerja di lapangan," pungkasnya.
(Taufik Fajar)