JAKARTA – Ekspor CPO diyakini akan menaikkan harga Tandan Buah Segar (TBS) petani sawit. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan nantinya harga TBS tidak kurang dari Rp3 ribu per kg.
Menurutnya setelah pembukaan keran ekspor CPO, TBS para petani sawit bakal terserap lebih mudah oleh para perusahaan minyak. Hal tersebut yang menurut Mendag bakal membuat harga TBS para petani kembali naik setelah turun terdampak adanya larangan ekspor CPO.
"Kita juga akan memastikan bahwa ekspor akan berlangsung segera, dengan begitu kita akan memastikan bahwa harga TBS di tingkat petani juga akan baik," ujar Mendag Lutfi di pasar Kampung Ambon, Jakarta Timur, Selasa (6/6/2022).
Mendag menargetkan harga TBS yang ada di tingkat petani minimal sama rata seluruhnya. Baik TBS milik petani mitra maupun petani swadaya, yang paling terdampak anjloknya harga TBS.
"Targetnya tidak kurang dari Rp2.500 bahkan kita mau Rp3.000," sambung Mendag.
Sementara itu, Ketua DPW APKASINDO Sumatera Barat (Sumbar) Jufri Nur mengatakan pasca pemerintah mengumumkan kembali dibukanya keran ekspor CPO, hingga saat ini harga TBS milik petani mitra belum ada perubahan.
"Belum (ada perubahan), sawit milik swadaya masih dihargai Rp1.700 per kilonya," kata Jufri.
Sedangkan untuk harga sawit milik petani mitra masih berada di kisaran angka Rp3.313 per kilonya. Harga tersebut memang tidak terpengaruh dari adanya larangan ekspor CPO, karena harga telah diatur juga oleh pemerintah, khusus untuk petani mitra.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)