"Peningkatan kontrak baru ini diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap revenue di tahun 2022," tandas Farid.
Seperti diketahui, ADHI telah merealisasikan pendapatan usaha sebesar Rp1,98 triliun pada triwulan I/2022. Capaian itu lebih rendah 6,26% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak Rp2,11 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan interim per 31 Maret 2022, penghasilan lain-lain dan laba ventura bersama memberi pemasukan masing-masing senilai Rp38,42 miliar, dan Rp84,47 miliar. Alhasil laba bersih ADHI periode tiga bulan pertama tahun ini tumbuh menjadi Rp8,67 miliar, dari Rp6,74 miliar.
(Feby Novalius)